Memulai sebuah hubungan memerlukan berbagai pertimbangan, mulai dari kecocokan, karakter, hingga pandangan hidup. Salah satu faktor yang sering menjadi bahan pertimbangan adalah perbedaan usia. Saat ini, hubungan dengan perbedaan usia yang besar sudah menjadi hal umum, bahkan dengan selisih usia hingga puluhan tahun. Meski pun kita tidak bisa memilih kepada siapa kita akan jatuh cinta, banyak orang percaya bahwa perbedaan usia yang besar tidak akan menjadi masalah dalam hubungan.
Namun, di Indonesia, perbedaan usia yang signifikan dalam hubungan sering kali menimbulkan pertanyaan dan stigma negatif, terutama jika rentang usia mencapai belasan tahun. Masyarakat cenderung lebih menerima perbedaan usia 2 hingga 5 tahun, tetapi semakin besar selisih usianya, semakin banyak orang yang meragukan hubungan tersebut. Umumnya, laki-laki diharapkan lebih tua dari perempuan agar dapat memimpin dan menjadi lebih dewasa dalam pernikahan.
Kondisi ini dianggap lebih ideal karena dianggap dapat meminimalkan konflik dalam jangka panjang. Selain itu, pasangan yang seumuran sering dianggap memiliki pandangan hidup yang serupa, yang dapat mendukung keharmonisan hubungan. Namun, ini bukanlah aturan mutlak. Banyak pasangan dengan perbedaan usia besar yang tetap berhasil dan bahagia.
Menurut Psikolog Klinis Rosdiana Setyaningrum, perbedaan usia lebih dari 10 tahun sudah dapat dikategorikan sebagai hubungan dengan perbedaan usia yang signifikan. Menjalani hubungan semacam ini membutuhkan keputusan besar karena memahami seseorang dari generasi berbeda bisa jadi lebih sulit. Namun, perbedaan ini tidak akan terasa signifikan jika kedua belah pihak sudah mencapai tingkat kedewasaan yang setara, misalnya ketika mereka sudah berada di usia 30 atau 40 tahun.
Dilansir dari laman cxomedia.id, menurut Seth Meyers, Ph.D., seorang psikolog dan penulis, usia bukan hanya sekadar angka, terutama dalam hubungan asmara. Memiliki pasangan dengan perbedaan usia di atas 10 tahun bisa menimbulkan tantangan, meskipun pada awalnya hubungan berjalan lancar.
Pandangan tradisional masih memengaruhi banyak orang tua yang berpendapat bahwa pria seharusnya menjalin hubungan dengan wanita yang lebih muda, dan sebaliknya. Beberapa orang tua juga berpendapat bahwa pasangan yang seumuran lebih ideal karena cenderung memiliki pola pikir yang sama. Sebuah penelitian dalam Journal of Social and Personal Relationships tahun 2005 menunjukkan bahwa kesamaan usia dapat meningkatkan kepuasan dalam hubungan jangka panjang.
Namun, setiap hubungan pasti akan menghadapi tantangan, termasuk hubungan dengan perbedaan usia yang besar. Rachel A. Sussman, seorang terapis pernikahan berlisensi di Amerika Serikat, menekankan bahwa perbedaan ini bisa diatasi dengan sikap terbuka dan humor. Pasangan yang lebih muda dan bersikap dewasa, serta pasangan yang lebih tua dengan jiwa muda, bisa menjadi kombinasi yang baik.
Contoh nyata datang dari Adi, seorang pria yang menjalin hubungan dengan wanita yang 13 tahun lebih tua darinya. Meskipun menghadapi banyak tantangan, seperti perbedaan pandangan, pendapat orang, dan restu keluarga, Adi merasa bahagia dan yakin dengan pasangannya. Menurutnya, kunci keberhasilan hubungan ini adalah komunikasi yang baik, perjuangan bersama, komitmen, dan penerimaan terhadap perbedaan.
Angel, yang menikah dengan pria 18 tahun lebih tua, juga merasakan manfaat dari hubungan ini. Meskipun mendapat komentar negatif dari orang lain, ia merasa aman dan dicintai oleh suaminya yang lebih tua. Bagi Angel, perbedaan usia justru membawa kedewasaan dalam menyelesaikan masalah.
Dikutip dari laman Insider, ada beberapa cara untuk menjaga hubungan yang harmonis meskipun memiliki perbedaan usia yang besar:
1. Setuju untuk Tidak Setuju
Pasangan perlu belajar menerima ketidaksamaan, seperti selera makanan atau yang lainnya. Negosiasi dan kompromi adalah kunci.
2. Menerima Perbedaan
Usia bukan satu-satunya perbedaan dalam hubungan, tetapi pasangan dengan perbedaan usia besar mungkin menghadapi lebih banyak ketidaksamaan yang perlu diterima.
3. Kompromi Lebih Banyak
Pasangan dengan perbedaan usia besar perlu berkompromi lebih sering dibandingkan yang seumuran.
4. Kesadaran akan Fase Hidup yang Berbeda
Usia mempengaruhi fase hidup seseorang, dan masalah yang relevan bagi satu pihak mungkin tidak relevan bagi pihak lain. Penting untuk menerima perbedaan ini tanpa merasa rendah diri.
Contoh dari Adi dan Angel membuktikan bahwa hubungan dengan perbedaan usia yang besar bisa berhasil dan membahagiakan. Namun, keberhasilan ini sangat bergantung pada individu dan bagaimana mereka mengelola perbedaan tersebut.
Sisi positifnya, banyak pasangan yang berhasil berkompromi dan menemukan kebahagiaan dalam perbedaan usia yang terpaut jauh.
Beberapa Pertanyaan dan jawaban mungkin tersedia di Tanya Jawab atau Silahkan hubungi kami untuk bantuan melalui Online chat