Batuk pada anak umumnya tidak berbahaya yang terpenting, pikirkan penyebabnya.

1. Batuk adalah gejala, bukan penyakit.

2. Batuk refleks untuk membersihkan jalan nafas.

3. Penyebab umumnya yaitu infeksi virus.

4. Penyebab lainnya yaitu alergi.

Fakta Mengenai Batuk

• Umumnya disebabkan virus. Tidak perlu antibiotok!

• Batuk justru membantu mengeluarkan sekret/kotoran dalam saluran napas.

• Tidak perlu obat anti batuk, seperti dekstrometorfan, codein.

• Dahak = reaksi tubuh atas peradangan. Banyak minum, tidak perlu obat pengencer dahak.

• Pengencer dahak terbaik: cairan, terutama ASI, air putih, kuah sup, dan lain-lain.

• Yang paling baik ialah memantau perjalanan penyakitnya.

Penanganan Batuk di Rumah

1. Banyak minum. Cairan akan membantu mengencerkan dahak.

2. Buat anak nyaman. Posisi kepala agak tegak, atau ditengkurapkan. Kamar jangan terlalu dingin.

3. Buat lingkungan agak lembab (misal: letakkan ember air panas di kamar).

4. Jika anak menderita asma, pantau dan beri obat asma sesuai petunjuk dokter.

5. Jika anak tidak mau makan, jangan dipaksa.

6. Jangan panik jika anak muntah, karena anak mengeluarkan dahak setelah batuk dengan cara muntah.

Hubungi Dokter Jika Anak:

• Sesak napas (frekuensi napas lebih dari ketentuan normal sesuai usia).

• Bibir, wajah, lidah biru/pucat.

• Demam lebih dari 72 jam atau bayi kurang dari 3 bulan.

• Batuk panjang pada bayi kurang dari 3 bulan.

• Terdengar bunyi "whoop" setelah batuk, bunyi mengorok saat menghirup napas, atau bunyi mengi saat menghembuskan napas.

• Batuk darah (kecuali baru mimisan).

• Tampak lesu.

(sumber: bijak-antibiotik.com #edited)