Ingin Gap Year? Ini Manfaat dan Kegiatan yang Bisa Kamu Dapatkan
Jum'at, 09 Agustus 2024 13:34 WIB | 109 views
Setelah lulus SMA, kita sering ditanya, "kuliah di mana?" atau "ambil jurusan apa?". Bagi sebagian orang, pertanyaan ini bisa menimbulkan perasaan sedih, kecewa, dan menyesal, terutama jika mereka belum berhasil masuk ke perguruan tinggi. Kadang, kita merasa perlu waktu sendiri karena malu bertemu teman-teman yang sudah diterima di SNMPTN, UTBK, atau ujian mandiri.
Jangan khawatir, saya juga pernah berada di posisi itu. Setelah menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan biaya, hasilnya mungkin belum sesuai harapan. Jika kamu masih merasa sedih, coba teknik "5 Stages of Grief" yang pernah saya bahas di artikel sebelumnya.
Salah satu cara untuk menerima kegagalan masuk perguruan tinggi adalah dengan mengambil gap year. Sayangnya, di Indonesia, gap year sering dianggap memalukan atau diidentikkan dengan pengangguran. Apakah benar demikian?
Apa Itu Gap Year?
Gap year adalah masa jeda dari pendidikan formal, di mana seseorang memutuskan untuk tidak langsung kuliah setelah lulus SMA. Biasanya, gap year berlangsung selama satu atau dua tahun, tergantung pada keputusan individu tersebut.
Alasan Memilih Gap Year
Sebelum menilai, kita harus memahami bahwa setiap individu memiliki kondisi yang berbeda, sehingga alasan mereka memilih gap year juga beragam. Berikut beberapa contohnya:
1. Kondisi Finansial Keluarga
Salah satu alasan utama adalah masalah keuangan, terutama jika kuliah di jurusan yang membutuhkan biaya tinggi seperti Kedokteran atau Tata Rias. Jurusan ini memerlukan biaya tambahan untuk ujian praktik, buku, dan alat-alat yang tidak selalu ditanggung oleh beasiswa.
2. Belum Diterima di PTN atau Jurusan yang Diinginkan
Beberapa siswa lebih memilih gap year karena belum berhasil masuk ke kampus atau program studi yang mereka inginkan. Mereka ingin mempersiapkan diri lebih baik untuk UTBK dan ujian mandiri tahun berikutnya.
3. Persiapan untuk Sekolah Luar Negeri atau Instansi Tertentu
Gap year juga bisa diambil jika siswa berencana melanjutkan studi ke luar negeri atau mendaftar ke akademi kepolisian atau militer. Persiapan ini, seperti belajar bahasa asing atau melatih fisik, bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga satu tahun.
4. Kesehatan Mental
Gap year juga bisa dipilih untuk menjaga kesehatan mental. Kadang-kadang, siswa merasa jenuh karena terlalu banyak belajar, sehingga mereka butuh waktu untuk istirahat dan mengeksplorasi hal-hal baru.
Kegiatan yang Bisa Dilakukan Selama Gap Year
Gap year sering dianggap sebagai waktu yang sia-sia, padahal bisa dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal produktif. Berikut dilansir dari laman Brain Academy adalah beberapa kegiatan yang bisa kamu lakukan selama gap year:
1. Bekerja Part-time atau Menjadi Relawan
Lulusan SMA juga bisa bekerja, misalnya dengan membuka toko online, mengajar les, atau menjadi barista. Selain itu, menjadi relawan juga bisa menjadi pilihan yang bermanfaat, karena kamu bisa membantu masyarakat sambil menjelajahi berbagai daerah di Indonesia.
2. Belajar Keterampilan Baru
Gunakan waktu gap year untuk belajar keterampilan yang tidak diajarkan di sekolah, seperti digital marketing, coding, Microsoft Excel, atau desain grafis. Keterampilan ini sangat dicari di dunia kerja dan bisa dilakukan dari mana saja. Jangan lupa juga untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.
3. Menyalurkan Hobi
Gap year adalah waktu yang tepat untuk menyalurkan hobi, seperti memasak, membuat vlog, menulis, atau bermain alat musik. Selain menurunkan stres, hobi ini juga bisa menjadi sumber penghasilan.
4. Mengikuti Bimbingan Belajar
Gap year bukan berarti menunda kesempatan untuk kuliah. Kamu bisa mempersiapkan diri untuk UTBK dan ujian mandiri dari jauh-jauh hari, sehingga bisa bersaing dengan siswa lain.
Manfaat Gap Year
Setelah mengambil gap year, apa saja manfaat yang bisa kamu dapatkan? Berikut adalah beberapa keuntungan dari gap year:
1. Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Diri
Banyak yang terburu-buru memilih jurusan tanpa mengenal diri mereka sendiri. Dengan gap year, kamu punya waktu untuk menggali passion dan memilih jurusan yang tepat, sehingga bisa menghindari perasaan "salah jurusan" di kemudian hari.
2. Meningkatkan Kemandirian
Gap year bukanlah sesuatu yang memalukan. Sebaliknya, ini bisa membuat kamu lebih mandiri. Dengan bekerja part-time, menjadi relawan, atau freelance, kamu belajar memecahkan masalah dan bernegosiasi, yang akan berguna saat kuliah nanti.
3. Lebih Bahagia
Melakukan hal di luar kebiasaan bisa sangat menyenangkan. Kamu bisa mengeksplorasi hal baru, bertemu orang baru, dan belajar hal-hal yang tidak diajarkan di sekolah. Ini bisa membuat kamu lebih semangat dan bahagia.
4. Siap Menghadapi UTBK dan Ujian Mandiri
Jangan khawatir, kamu masih bisa mengikuti UTBK dan ujian mandiri hingga dua tahun setelah lulus SMA. Waktu ini bisa kamu gunakan untuk mengulang materi yang belum dikuasai.
Gap year bukanlah hal yang harus disembunyikan. Setiap orang punya waktu yang berbeda untuk mencapai tujuan mereka. Jangan ragu untuk mengejar impianmu!
Ilustrasi Gap Year (Foto: tupungato/Getty Images/iStockphoto)
Berikan Komentar Via Facebook